buka hatimu

Pages

Selasa, 21 Agustus 2012

Cerpen [1]



                            Hikmah Cinta Tanpa Ketulusan
                                         Oleh Lissa Alissa
           Dia menangis pilu, tak tahu harus berbuat apa ketika cinta juga  menolak akan kehadirannya, dengan alasan yang tidak mungkin. Bahkan sangat tidak menginginkan akan kehadirannya. Lina yang begitu polos pasrah akan keputusan Ardo untuk menggugurkan janin yang kini ada didalam perutnya, Ketika kehadirannya telah dianggap sebagai beban.
Kisah sebelumnya:
            Ardo adalah seorang mahasiswa Trisakti. Yang mengambil jurusan manajement informatika. Dia sesungguhnya adalah seorang pelajar yang teladan dan memiliki semangat belajar dan nilai yang tinggi di setiap mata pelajarannya.. Karena kejeniusannya dia disukai oleh cewek-cewek dikampusnya. Tampan sih enggak dibilang jelek juga enggak. Tapi mungkin karena kelebihannya tersendiri yang membuatnya jadi banyak penggemar.
  Saat iu Ardo yang berada ditempat tinggalnya , telah kedatangan seorang tamu Lina namanya. Ardo mempersilahkan Lina masuk, sebelumnya Ardo tak pernah menyangka bila sahabatnya Lina akan berkunjung ketempatnya. Keduanya saling mengobrol diruangan itu, dan maksud dari kedatangan Lina adalah ingin belajar banyak dari ardo yang jenius. Notebook pun dia keluarkan dari dalam tasnya, dan beberapa window baru dia buka. Tanpa sengaja Lina mengeklik sebuah file, sesaat kemudia file video itu terbuka dan sedang berjalan. Adegan video ML dari jepang menggambarkan kisahnya tentang percintaan dua mahasiswa didalam sebuah kelas. Mata mereka terpaku melihat adegan itu.
            Tujuan Lina kini seperti beputar arah, ketika saat bertatap mata dengan Ardo, Dada mereka bergegup kencang,  aliran darah seperti makin cepat mengalir di pembuluh nadi, dan tak kuasa menahan rasa ketika  asmara bergejolak dalam dalam dada mulai menyapa . Ardo dan Lina tenggelam dalam dekapan dan buaian asmara dan tak dapat dihentikan . Dan semua terjadi begitu saja dan mereka menikmatinya dan tanpa rasa ingin menyesal.
             Seiring waktu yang terus berganti mereka sering melakukannya ditempat itu. Dan hingga suatu ketika Ardo pun mendapatkan kesempatan untuk berkencan dengan Putri, Putri mengajaka jalan Ardo dimalam minggu, entah angin apa yang membawa mereka samapai kekamar hotel. Lagi-lagi Ardo menikmati malam  minggunya bersama cewek yang cantik. Dan semua itu membuat Ardo terbuai dan lupa akan tujuan pertama kuliahnya.   Dunia hitam menggelapkan mata hati dan fikirannya. Menggait cewek-cwek cantik ternyata mudah baginya sehingga membuatnya makin menjadi dan ingin menggait semua wanita yang dia inginkan. Hasrat untuk berkencan dengan semua cewek terkabul memadu cinta dan asmara tiap hari telah menjadi santapannya. Hingga suatu hari Ardo mendapatkan pesan dari SiLina,” Say gue ingin ketemu ma loe, penting banget. Sekarang”. Karena Lina adalah salah satu bagian dari wanitanya, Ardo pun menuruti keinginan Lina untuk bertemu dengannya.Ditemuinya Lina dalam sebuah kamar, dilihatnya ada sesuatu yang lain pada diri Lina, Matanya berkaca-kaca.
“ Ada apa Lin..?
“ Aku takut Ardo..”
“ Takut kenapa?
“ Ardo...gue hamil” Lina memandang wajah gusar Ardo.
“ Ha..! Oh my God...! Ardo tersentak kaget. Ini adalah kabar yang paling mengerikan. Dan dia tidak ingin mendengarnya.
“ Kok bisa sih Lin..! Kamu...,kamu Cuma bercanda, kan Lin?” Ardo memandang wajah lekat Lina.
“ Ardo kok loe...” Apa aku kelihatan sedang bercanda. Tanya Lina semakin terllihat serius.
“Iya kenapa kok loe gak..Oh...h..” Ardo gugup. Gugup dan ketakutan.
“ Troble Lin....Trouble..”
“ Ardo kok kamu malah menyalahkan aku seperti itu”
“ Bukan aku menyalahkan kamu, Ternyata kamu polos and bego banget” Apa kamu yakin Lin?” Ardo kian bingung.
‘ Ini buktinya.” Lina menyodorkan secarik kertas surat keterangan dari docter.
“ Kamu percaya Lina?”
“ Seharusnya aku tak lupa  gunakan pengaman. “ semua sudah terjadi.” Sela Lina.
“ Tapi ini tak boleh terjadi Lin.”
“ Oh..Ardo gue makin gak ngerti ya ma ucapan loe, asal loe tahu saja , janin didalam perut gue ini adalah anak loe.!” Dan kamu harus mempertanggung jawabkannya.
“ Gue tahu Lina.., kenapa sebelumnya loe gak jaga-jaga sih, supaya kamu gak hamil. Kalau sudah begini gemana coba.?
“ Hlo...kok loe balik nanya kegue, Gue panggil loe karena gue minta pertanggung jawaban keloe..!’Loe sebagai ayah dari janin yang gue kandung. Kenapa keberatan loe emang?
“ Bukan begitu Lina..,Tapi posisi kita saat ini tidak mungkin Lina”
“ Tidak mungkin gemana waktu kita melakukannya mungkin-mungkin saja. Kamu mau lari dari tanggung jawab ya Ardo...? Terus loe gak suka dengan keadaan gue yang sekarang ini, Loe gak mau tanggung jawab begitu!? Lina makin terisak dalam tangis.
“Bukan begitu Lin..., kita masih terlalu muda untuk menikah, Lagian kita kuliah semester pertama belum kelar, emang kamu mau menikah dalam keadaan seperti ini?
“ Kamu bener Ardo, Tapi gemana dengan bayi yang gue kandung saat ini..?
“ Begini lina, kalau emang kamu sayang ma aku, Gugurkan aja janin itu”
“ Ha.....digugurin..! Loe gak salah ucap Ardo..?
“Emang loe mau kuliah dengan perut membuncit, apa kata teman-teman Lin..., belum lagi kalau orang tuaku orang tuamu tahu. Pasti mereka akan kecewa berat atas kejadian ini. Pikir smart sedikit dong Lina...”
Lina pun tertunduk. Ardo pun menggapai tangan Lina
“Lina...aku mencintaimu dan sangat mencintaimu. Aku berjanji, setelah kita selesai kuliah aku akan menikahimu. Tapi sekarang Pliz...demi nama baik kita gugurin janin itu Lin...Ok..?
Dipandangnya wajah Ardo dalam-dalam, seribu kehawatiran diwajah itu. Entah apa yang dipikirkan Lina gadis itu menggangguk dalam tangisan yang pilu.
“Baik..aku akan menggugurkanya, tapi dengan satu syarat, kau harus menyudahi petualanganmu bersama cewek-cewek lain, kau boleh bilang aku bego dan bodoh, tidak sepandai wanita-wanita lain yang pernah kamu kencani, aku tahu semua tentangmu Do..,dan dengan siapa saja kau menjalin hubungan.”
“ Lina jadi kau...?
“ Ya...aku telah tahu semuanya, dari sikapmu,dari semua pertanda yang ada padamu, aku telah tahu. Dan asal kau tahu aku mau melakukan ini karena aku mencintaimu. Cintaku telah tumbuh pada saat kita menyatukannya diwaktu itu, Tapi sekarang..., aku lebih baik menutup kata atas nama cinta, dan demi nama baikmu aku akan mencoba dan tidak menodahinya. Walau pun noda-noda hitam itu telah memenuhi lembaran hidup kita. Ardo...., mungkin ini adalah terahir kita bertemu,
“ Maksud mu apa Lin...?
“ Ardo demi cita-cita dan masa depanmu, aku tak akan mengganggumu. Aku akan pergi. Maaf Ardo...aku tidak bisa membunuh bayiku sendiri, dan demi nama baikmu aku akan pergi dari kehidupanmu.”
“ Lina...?
“ Sampai jumpa Ardo..”
Bayangan Lina menghilang dibalik pintu, sisa-sisa air mata masih menghiasi wajah sendunya, suasana wajah yang  terahir terekam dihadapan Ardo sebelum Lina melangkah pergi. Meninggalkan Ardo yang membatang dan masih terpaku diam .
***
      Bila  tak ingin di sebut pembunuh, maka jangan lakukan hal itu. Aborsi menjadikan manusia tidak memahami sikap memanusiakan, ia menghilangkan satu kehidupan dan karena ia disebut pembunuh.
 Lina lebih baik pergi meninggalkan Ardo yang tak mau betanggung jawab dan membiarkan janin yang ada di perutnya tetap bernafas, karena ia adalah darah dagingnya sendiri.
   Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar