Hikmah Cinta Tanpa Ketulusan
Oleh Lissa Alissa
Dia
menangis pilu, tak tahu harus berbuat apa ketika cinta juga menolak akan kehadirannya, dengan alasan yang
tidak mungkin. Bahkan sangat tidak menginginkan akan
kehadirannya. Lina yang begitu polos pasrah akan keputusan Ardo untuk
menggugurkan janin yang kini ada didalam perutnya, Ketika kehadirannya telah dianggap
sebagai beban.
Kisah sebelumnya:
Ardo
adalah seorang mahasiswa Trisakti. Yang mengambil jurusan manajement
informatika. Dia sesungguhnya adalah seorang pelajar yang teladan dan memiliki
semangat belajar dan nilai yang tinggi di setiap mata pelajarannya.. Karena
kejeniusannya dia disukai oleh cewek-cewek dikampusnya. Tampan sih enggak
dibilang jelek juga enggak. Tapi mungkin karena kelebihannya tersendiri yang
membuatnya jadi banyak penggemar.
Saat iu Ardo yang berada ditempat tinggalnya
, telah kedatangan seorang tamu Lina namanya. Ardo mempersilahkan Lina masuk,
sebelumnya Ardo tak pernah menyangka bila sahabatnya Lina akan berkunjung
ketempatnya. Keduanya saling mengobrol diruangan itu, dan maksud dari
kedatangan Lina adalah ingin belajar banyak dari ardo yang jenius. Notebook pun dia keluarkan dari dalam
tasnya, dan beberapa window baru dia buka. Tanpa sengaja Lina mengeklik sebuah
file, sesaat kemudia file video itu terbuka dan sedang berjalan. Adegan video
ML dari jepang menggambarkan kisahnya tentang percintaan dua mahasiswa didalam
sebuah kelas. Mata mereka terpaku melihat adegan itu.
Tujuan
Lina kini seperti beputar arah, ketika saat bertatap mata dengan Ardo, Dada
mereka bergegup kencang, aliran darah
seperti makin cepat mengalir di pembuluh nadi, dan tak kuasa menahan rasa
ketika asmara bergejolak dalam dalam
dada mulai menyapa . Ardo dan Lina tenggelam dalam dekapan dan buaian asmara
dan tak dapat dihentikan . Dan semua terjadi begitu saja dan mereka
menikmatinya dan tanpa rasa ingin menyesal.
Seiring waktu yang terus berganti mereka
sering melakukannya ditempat itu. Dan hingga suatu ketika Ardo pun mendapatkan
kesempatan untuk berkencan dengan Putri, Putri mengajaka jalan Ardo dimalam
minggu, entah angin apa yang membawa mereka samapai kekamar hotel. Lagi-lagi
Ardo menikmati malam minggunya bersama
cewek yang cantik. Dan semua itu membuat Ardo terbuai dan lupa akan tujuan
pertama kuliahnya. Dunia hitam menggelapkan mata hati dan
fikirannya. Menggait cewek-cwek cantik ternyata mudah baginya sehingga
membuatnya makin menjadi dan ingin menggait semua wanita yang dia inginkan.
Hasrat untuk berkencan dengan semua cewek terkabul memadu cinta dan asmara tiap
hari telah menjadi santapannya. Hingga suatu hari Ardo mendapatkan pesan
dari SiLina,” Say gue ingin
ketemu ma loe, penting banget. Sekarang”. Karena Lina adalah salah satu bagian
dari wanitanya, Ardo
pun menuruti keinginan Lina untuk bertemu dengannya.Ditemuinya Lina dalam
sebuah kamar, dilihatnya ada sesuatu yang lain pada diri Lina, Matanya berkaca-kaca.
“ Ada apa Lin..?
“ Aku takut Ardo..”
“ Takut kenapa?
“ Ardo...gue hamil”
Lina memandang wajah gusar Ardo.
“ Ha..! Oh my God...!
Ardo tersentak kaget. Ini adalah kabar yang paling mengerikan. Dan dia tidak
ingin mendengarnya.
“ Kok bisa sih Lin..!
Kamu...,kamu Cuma bercanda, kan Lin?” Ardo memandang wajah lekat Lina.
“ Ardo kok loe...” Apa
aku kelihatan sedang bercanda. Tanya Lina semakin terllihat serius.
“Iya kenapa kok loe
gak..Oh...h..” Ardo gugup. Gugup dan ketakutan.
“ Troble Lin....Trouble..”
“ Ardo kok kamu malah
menyalahkan aku seperti itu”
“ Bukan aku menyalahkan
kamu, Ternyata kamu polos and bego banget” Apa kamu yakin Lin?” Ardo kian
bingung.
‘ Ini buktinya.” Lina
menyodorkan secarik kertas surat keterangan dari docter.
“ Kamu percaya Lina?”
“ Seharusnya aku tak
lupa gunakan pengaman. “ semua sudah
terjadi.” Sela Lina.
“ Tapi ini tak boleh
terjadi Lin.”
“ Oh..Ardo gue makin
gak ngerti ya ma ucapan loe, asal loe tahu saja , janin didalam perut gue ini
adalah anak loe.!” Dan kamu harus mempertanggung jawabkannya.
“ Gue tahu Lina..,
kenapa sebelumnya loe gak jaga-jaga sih, supaya kamu gak hamil. Kalau sudah
begini gemana coba.?
“ Hlo...kok loe balik
nanya kegue, Gue panggil loe karena gue minta pertanggung jawaban keloe..!’Loe
sebagai ayah dari janin yang gue kandung. Kenapa keberatan loe emang?
“ Bukan begitu
Lina..,Tapi posisi kita saat ini tidak mungkin Lina”
“ Tidak mungkin gemana
waktu kita melakukannya mungkin-mungkin saja. Kamu mau lari dari tanggung jawab
ya Ardo...? Terus loe gak suka dengan keadaan gue yang sekarang ini, Loe gak
mau tanggung jawab begitu!? Lina makin terisak dalam tangis.
“Bukan begitu Lin...,
kita masih terlalu muda untuk menikah, Lagian kita kuliah semester pertama
belum kelar, emang kamu mau menikah dalam keadaan seperti ini?
“ Kamu bener Ardo, Tapi
gemana dengan bayi yang gue kandung saat ini..?
“ Begini lina, kalau
emang kamu sayang ma aku, Gugurkan aja janin itu”
“ Ha.....digugurin..!
Loe gak salah ucap Ardo..?
“Emang loe mau kuliah
dengan perut membuncit, apa kata teman-teman Lin..., belum lagi kalau orang
tuaku orang tuamu tahu. Pasti mereka akan kecewa berat atas kejadian ini. Pikir
smart sedikit dong Lina...”
Lina pun tertunduk.
Ardo pun menggapai tangan Lina
“Lina...aku mencintaimu
dan sangat mencintaimu. Aku berjanji, setelah kita selesai kuliah aku akan
menikahimu. Tapi sekarang Pliz...demi nama baik kita gugurin janin itu
Lin...Ok..?
Dipandangnya
wajah Ardo dalam-dalam, seribu kehawatiran diwajah itu. Entah apa yang
dipikirkan Lina gadis itu menggangguk dalam tangisan yang pilu.
“Baik..aku akan
menggugurkanya, tapi dengan satu syarat, kau harus menyudahi petualanganmu
bersama cewek-cewek lain, kau boleh bilang aku bego dan bodoh, tidak sepandai
wanita-wanita lain yang pernah kamu kencani, aku tahu semua tentangmu Do..,dan
dengan siapa saja kau menjalin hubungan.”
“ Lina jadi kau...?
“ Ya...aku telah tahu
semuanya, dari sikapmu,dari semua pertanda yang ada padamu, aku telah tahu. Dan
asal kau tahu aku mau melakukan ini karena aku mencintaimu. Cintaku telah tumbuh
pada saat kita menyatukannya diwaktu itu, Tapi sekarang..., aku lebih baik
menutup kata atas nama cinta, dan demi nama baikmu aku akan mencoba dan tidak
menodahinya. Walau pun noda-noda hitam itu telah memenuhi lembaran hidup kita.
Ardo...., mungkin ini adalah terahir kita bertemu,
“ Maksud mu apa Lin...?
“ Ardo demi cita-cita
dan masa depanmu, aku tak akan mengganggumu. Aku akan pergi. Maaf Ardo...aku
tidak bisa membunuh bayiku sendiri, dan demi nama baikmu aku akan pergi dari
kehidupanmu.”
“ Lina...?
“ Sampai jumpa Ardo..”
Bayangan Lina
menghilang dibalik pintu, sisa-sisa air mata masih menghiasi wajah sendunya,
suasana wajah yang terahir terekam dihadapan
Ardo sebelum Lina melangkah pergi. Meninggalkan Ardo yang membatang dan masih
terpaku diam .
***
Bila
tak ingin di sebut pembunuh, maka jangan lakukan hal itu. Aborsi menjadikan
manusia tidak memahami sikap memanusiakan, ia menghilangkan satu kehidupan dan
karena ia disebut pembunuh.
Lina lebih baik pergi meninggalkan Ardo yang
tak mau betanggung jawab dan membiarkan janin yang ada di perutnya tetap
bernafas, karena ia adalah darah dagingnya sendiri.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar