Disetiap malam aku tak pernah berhenti berpikir, bagaimana
aku bisa membiarkan ibu ke tanah suci sendiri. Aku tahu, sebenarnya beliau tak
sendiri, keberangkatannya di sana ada beberapa kelompok-kelompok dan pemandu
jama`ah, dan ibuku pun ada di sana nantinya. Tapi sebagai seorang anak aku sangat
menghawatirkannya.
Tahun 2015 tinggal beberapa hitungan lagi. Detik demi detik
akan menghimpun waktu, berlalu dan terus berlalu. Terasa keberangkatan ibu
tinggalah esok, sedangkan aku?
Ya, Alloh. Hanya doa yang mampu aku panjatkan. Jika hambamu
ini tak mampu untuk menemaninya, maka persiapkanlah malaikat-malaikat-Mu dari
sekarang untuk menjaga ibuku. Aku memohon pada-Mu dengan segala rasa bersalah
ini, Aku begitu menghawatirkan ibu, takut jika ibu tersesat diantara jutaan orang,
takut jika ibu terlepas dari rombongan,
takut jika ibu tak tahu kemana harus meminta bantuan ; ibuku orang jawa, berdoa
pun fasih dalam bahasa jawa, mengenal bahasa arab hanya dalam bentuk doa-doa saja. Sedangkan aku tidaklah lebih baik dari ibu, selama ini aku jarang sekali ada di
dekatnya. Hanya pertolonganmu ya, Alloh kumohonkan. Jagakanlah ibuku. Amin..
Taipei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar