Kubayangkan,
Matamu
tajam menatap, Liz
Disaat hidup tanpa rumah dan tidur tak beratap
Pada
matahari yang terus membakar kulit
Mengantarkan
asa untuk meninju singgasana langit
Atas
nama debu-debu kota
Hatimu meradang di hujam kesepian,
dihujani cobaan
Namun
atas bahasa rasa, ternyata
menyerah
bukanlah jawaban
Bangkit
lalu kau melangkah berdiri..berlari..berlari
melupakan
duri yang tertancap di hati
Dan
akhirnya
kini
ya
kini
kau
telah menemukan sederet pelangi
Ku
lihat bersarang di senyumu yang kupu-kupu
^_^
Just Intermezo
by Rangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar